Monday, August 8, 2011

Nor Hidayah

Nukilan di malam hari sewaktu tidurku tak lena diganggu oleh wajah yang menggoda.

Nor Hidayah,
Cahaya dan Kurnia,
Indahnya namamu,
Secantik rupamu,
Senyum terukir di bibir rekah,
Mata menggoda setiap langkah,
Suaramu menusuk ke hati "pencinta". . .

Tatkala matahari petang ingin pulang,
Burung berkicau keriangan,
Matamu menatapi keindahan alam,
Yang penuh dengan ketenangan,
Selamat datang wahai bulan. . .

Mengharap aku pada Tuhan,
Moga diperkenankan doa dan harapan,
Tak lepas mata memandang,
Di antara bulan dan alam,
Hanya wajahmu terpampang. . .

Gila bayang aku seorang,
Bagai pungguk rindukan bulan,
Tidak ku sanggup lafazkan kalimah,
Kalimah agung yang mungkin binasa,
Kalimah agung yang mungkin tersiksa,
Dan kalimah agung yang mungkin bahagia. . .

Akur aku pada kenyataan,
haruskah aku terus melayani perasaan,
Cintaku padamu haruskah aku teruskan,
Kerana dirimu sudah berteman,
Tiada ertinya,
Apakah akhirnya,
Memendam rasa padamu seorang. . .

Sampaikan salam oh angin malam,
Padanya yang aku sayang,
Takkan luput di ingatan,
Walau cinta tak mungkin kesampaian,
Semoga berbahagia engkau dengannya,
Pilihan hatimu yang teristimewa,
Mengharap bulan jatuh keribaan,
Semoga jodoh kita bersama,
Andai itu TakdirNya. . .

Nor Hidayah,
Cahaya dan Kurnia,
Salam cinta aku hulurkan,
Mengharap sesuatu yang menyebalkan kalbu,
Aku, aku, aku dan kesepian,
Tinggalah aku dengan harapan,
Padamu. . . Seorang. . . . . . .

No comments:

Post a Comment